Kalau tidak mempunyai blok Super KIPS yang harganya mahal itu...:D, ya manfaatkan aja blok standar bawaan aslinya, untuk kompresi tidak perlu tinggi-tinggi amat cukup bubut kepala silinder 0,8 mm, tujuannya agar tenaga motor gampang dikontrol, dan untuk squish-nya dibikin 14 derajat dengan panjang 18 mm. Sehingga diukur volumenya kubahnya didapat kira kira ketemu angka 13 cc. Lalu langkah kedua haluskan alur dari crankcase ke blok silinder hingga aliran bahan bakar lancar, tapi juga jangan kelewat gede agar kompresi primer tidak berkurang.
Yang saya terapkan yang agak berbau racing paling cuma penggunaan reed valve system pake merk V-Force2. Sedangkan untuk pengapian saya cukup gunakan CDI original copotan dari Suzuki RGR150 lalu dipadu dengan koil Yamaha YZ125, tidak perlu CDI DC import Thailand yang harganya berjeti-jeti itu.
Utuk karbu kebetulan saya punya stock Keikhin PWK28 ya itu dipake aja dengan setting main-jet 165, dan pilot-jet 65 kebetulan penggunaan komposisi jet-jet tersebut dirasa pas. Untuk reduksi akhir pake gir perbandingan berat 17 banding 35
ManiakMotor – Kohar atau korek harian pada mesin 2-tak paling sederhana melaukan pembesaran pada port. Port atau porting lubang masuk, bilas dan buang. Tindakan ini untuk mempercepat dan memperbanyak proses masuknya uap bahan bakar dan keluar.
Kawasaki Ninja 150 RR yang Super-Kips, jumlah lubang buangnya ada tiga pada silinder, yang berada di tengah dan paling besar disebut main exhaust orang Indonesia sebutnya eksos atau lubang buang utama, dan di kanan-kirinya terdapat lubang yang lebih kecil. “Ini lubang Super Kips (SK) yang fungsinya sama, hanya lubang tersebut baru bekerja di atas 7.000 rpm,” kata Widodo, mekanik drag bike Abirawa DMC GM Racing.
Letak port SK lebih tinggi dibanding port utama. Selisih ada 2 mm. Maklum tugas SK memang membantu pembuangan di putaran tinggi. Walau didesain lebih di atas, tapi kan katup SK baru bekerja pada 7.000 rpm ke atas. Nah saat itulah lubang ini bekerja. “Untuk korek harian saya lebih suka membuka port SK sebanyak 2 mm ke arah atas, sementara lubang utamanya dibiarkan standar.
Langkah tersebut menurutnya membuat karakter motor tetap seperti standar pada putaran mesin di bawah 7.000 rpm. Baru sudah kebut-kebutan atau memburu waktu, korekan ini baru ada rasanya. Ya, rasanya ketika sampeyan di rumah sakit, ternyata kenceng, hehe. Cara ini kian mantap bila ditunjang kenalpot racing harian, wuiih sedap.
Cara dipakai Adi disukai pelanggannya, sebab rata-rata torsi dan tenaga putaran bawah standar Ninja sudah cukup mumpuni. Di lalu lintas macet tidak merepotkan, karena tidak perlu rpm besar mulai menjalankannya. Tapi siap sedia melayani tarik-tarikan saat jalanan kosong atau jarak jauh. Kohar ini akan nyambung dengan tenaga bawah.
Pangkas saja tingginya sebanyak 0,5 mm, lainnya biarkan standar,” kata mantan pembalap Vespa ini. Ubahan di atas tidak memerlukan penggantian spuyer, kecuali knalpot asli diganti aftermaket atau kenalpot aslinya di bobok, yah naik 1 step deh spuyernya. Jika sampeyan praktek sendiri, siapkan saja paking blok silinder satu set, karena tiap pembongkaran silinder paking set wajib ganti.
Semoga bermanfaat ya gan....!
No comments:
Post a Comment